baik dan buruk
Segala
sesuatu yang yang kita lakukan baik itu buruk atau tidak, akan
berakibat kepada orang lain dan juga diri kita sendiri. Pada saat
melakukan suatu hal atau memilih suatu pendapat, sering kali kita susah
untuk membedaan apakah yang kita lakukan atau yang kita pilih itu adalah
sesutu yang baik atau bukan. Perlakuan yang buruk yang kita lakukan
kepada orang lain, akan membuat kita diperlakukan dengan buruk juga oleh
orang lain. Dan sebaliknya, perlakuan baik yang kita berikan kepada
orang lain maka akan membuat kita diperlakukan baik pula oleh orang
lain.
Perdebatan Dalam Hati
Sering
kali, kamu sudah tahu apa yang baik dan apa yang buruk. Di dalam
kepalamu ada malaikat kecil dan setan kecil yang mencoba meyakinkanmu
untuk “Lakukan ini !! Lakukan itu” malaikat kecil dan setan kecil ini
merupakan percontohan dari sisi baik dan sisi buruk yang dimiliki semua
orang. Sisi baik timbul dari dasar hati seseorang yang terdalam,
sedangkan sisi buruk datang dari bisikan iblis jahat yang senang bila
kita melakukan hal buruk. Terkadang bisikan iblis ini terkesan lebih
menyenangkan dibanding dengan hati nuranimu. Karena ajakan sang iblis
yang menggoda maka kamu pun rela untuk melakukan apapun yang di
bisikannya. Lalu, kamu menciptakan pemikiran, “Apa yang kulakukan ini
tidak seburuk itu, kok. Yang penting semua yang kulakukan tidak
menyakitiku!”. Sementara itu, hati nuranimu tetap berbisik dan marah
kepadamu dan kamu pun tau bahwa hati nuranimu menetang dan marah.
Baik dan Buruk Sulit Dibedakan
Hidup
akan menjadi sangatlah mudah kalau selalu ada malaikat dan iblis yang
berdepat dalam kepalamu untuk setiap keputusan yang harus kamu ambil.
Namun sayangnya, keadaan tidak seperti itu. Seperti contoh, dalam agama,
mencuri merupakan tindakan yang buruk dan berdosa, tetapi bagaimana
jika mencuri untuk memberi makan anak-anak jalanan?. Di dalam agama pun
di jelaskan jika membunuh itu berdosa, tetapi bagaimana jika yang kita
bunuh merupakan seorang penjahat ?. Hal seperti ini lah yang sering
membuat dilema didalam pemikiran manusia, sehingga kita menjadi bingung
untuk mengambil keputusan. Hal yang baik dan buruk tidak selalu sama
untuk semua orang dan untuk semua situasi. Tanyakan pendapat orang lain
dan berpikirlah dengan matang sebelum bertindak.
Memutar Balikkan Baik dan Buruk
Di
dunia ini banyak sekali orang-orang pintar yang sangat jahat dan dapat
mempengaruhi seseorang untuk melakukan hal yang buruk. Mereka memutar
balikan baik dan buruk untuk mengacaukan pemiiran orang lain dan mencuci
otak mereka. Seperti halnya teroris, dalam melakukan aksinya, mereka
pintar dalam memutar balikkan baik dan buruk dengan cara pencucian otak.
Di saat pencucian otak ini mereka di cecar dengan hal-hal buruk yang
dilakukan orang lain atau bangsa lain atau agama lain kepada bangsanya
atau agamanya. Walaupun sebenarnya hal buruk yang dilakukan oleh orang
lain itu belum terbukti. Mereka pun mengkhalalkan untuk mengebom, bunuh
diri, dan juga membunuh orang lain untuk kepentingan mereka. Seperti
halnya teroris di Indonesia yang membawa-bawa nama agama, mereka
menganggap membunuh orang, bunuh diri, dan menakuti orang dengan bom
adalah hal yang baik untuk membalas kesalahan pihak lain yang belum
tentu salah.
Sudah
jelas di semua agama tertulis bahwa membunuh orang lain, bunuh diri,
dan menakuti orang lain adalah perbuatan salah dan berdosa. Namun,
mereka dengan pintarnya memutar balikkan hal yang buruk itu terlihat
sebagai hal yang baik.
“ Mengapa ada orang jahat?”
Pertanyaan
ini mungkin banyak hinggap dihati kita semua. Apakah semua orang tau
cara berbuat baik? Dalam sejarah, ada orang-orang yang sangat terkenal
karena kejahatannya (Hitler misalnya). Apa penyebab munculnya kejahatan?
Ada sorang yang menjadi jahat karena memiliki masa lalu yang buruk.
Mereka kurang dicintai semasa kecil, pernah mengalami musibah besar,
memdapat perlakuan buruk dari orang lain, dll. Karena itu mereka
membalas dendam kepada seluruh dunia karena traumanya pada masa lalu.
Beberapa orang jahal lain adalah orang-orang sakit jiwa. Ada pula kaum
fanatik yang membangun dunianya sendiri dengan ide-ide mengerikan,
misalnya mereka merasa bahwa mereka adalah orang-orang terpintar didunia
sehingga orang-orang yang yang berpikiran lain dan tidak sejalan dengan
mereka adalah orang bodoh dan harus dimusnahkan.
Tanyakan Dirimu Sendiri
Ketika
kamu tidak tau mana yang baik dan mana yang buruk, tanyakanlah pada
dirimu sendiri pertanyaan yang akan sangat membantu untuk mengambil
keputusanmu. Tanyakan pada dirimu “Apakah aku mau jika orang lain
memperlakukanku seperti ini?”. Pertanyaan seperti ini sangat membantu
membukakan pikiranmu agar kamu bisa memilih apa yang baik dilakukan dan
apa yang tidak baik untuk dilakukan. Menanyakan kepada diri sendiri
untuk mengetahui baik-buruknya hal yang akan kita lakukan merupakan cara
terbaik kita untuk bisa membedakan hal baik dan buruk. Jika kita
menanyakan suatu hal yang akan kita lakukan kepada diri kita dan hati
kita merasa hal itu buruk dan tidak baik, maka hal itu merupakan hal
buruk.
Mendekatkan Diri Pada Tuhan dan Memahami Agama Dengan Baik
Tuhan
memerintahkan kita untuk melakukan hal-hal yang baik yang diridhoinya
dan menjauhkan hal-hal yang buruk yang dilaknatnya. Hal ini telah
terdapat di kitab semua agama yang ada di dunia ini. Untuk mengetahui
hal yang baik dan buruk ini kita harus lebih memahami tentang agama yang
kita anut dan juga mengerti sepenuhnya tentang isi dari kitab agamamu.
Selain itu kita juga harus sering mendekatkan diri pada Tuhan agar kita
pun terhindar dari pemikiran buruk dan perlakuan buruk kepada kita.
Kenali Akibat dari Apa Yang Kita Lakukan
Seperti
yang kita ketahui bahwa sesuatu hal yang kita kerjakan, selain
berdampak kepada orang lain pasti juga akan berdampak pada kita. Seperti
contoh jika kita melakukan hubungan suami istri dengan beberapa orang
berbeda, maka itu akan berdampak negatif yang kita alami bisa terjangkit
penyakit mematikan dan dampak kepada orang lain adalah ikut terjangkit
penyakit tersebut atau bagi wanita, ia bisa hamil di luar nikah. Maka
dari itu kita harus berpikir tentang akibat dari apa yang kita lakukan
sebelum kita melakukan hal itu.